Kamis, 05 Februari 2009

PENGEMBANGAN DIRI

Bagi kebanyakan orang pengembangan diri masih merupakan kata yang abstrak. Apakah itu Cuma sekedar motivasi ketika anda sedang down? Apa hubungan pengembangan diri dengan kreatifitas? Kapan itu harus dilakukan? Dari sekian banyak pengertian tentang pengembangan diri, saya menyimpulkan bahwa pengembangan diri dimulai dari pengetahuan tentang:
  1. Siapa diri kita?
  2. Apa yang kita mau dan tujuan kita
  3. Apa yang kita punyai untuk mencapai apa tujuan kita
Tiga hal ini menjadi peta dasar untuk pengembangan diri kita. Untuk mencapai apa yang kita mau, kita harus mengetahui siapa diri kita dan apa yang kita punyai untuk mencapai tujuan itu. Dari sana kita bisa menyiapkan diri dengan belajar, berusaha, bekerja dan berdoa.

Pengembangan diri merupakan topic yang luas, karena didalamnya ada manajemen waktu, personal goal setting, creative thinking, self healing, motivation, problem solving dan masih banyak lagi. Tapi kita selalu kembali ke 3 hal diatas karena pengembangan diri merupakan proses yang harus terjadi didalam “DIRI SENDIRI” bukan orang lain. Artinya kita menciptakan kondisi baru diluar dengan melakukan perubahan didalam diri sendiri.. Perubahan harus dari dalam diri kita sendiri. Jangan pernah kita mengharapkan perubahan dari “luar” diri kita, karena itulah ALLAH SWT, berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri" (QS. AR RA’D :11)
Kalau anda ingin merubah situasi anda, anda harus merubah tindakan anda, untuk merubah tindakan anda ubahlah visi dan persepsi anda.

THE POWER OF IDENTITY

SIAPAKAH ANDA?
Mengetahui siapa diri kita pada dasarnya merupakan kunci dari segala hal yang berhubungan dengan pengembangan diri. Kita sebagai individu sering mengaitkan identitas diri kita dengan hal-hal sebagai berikut:
Emosi-emosi kita (aku ini pengasih, pendamai, emosional)
  • Profesi kita (Aku dokter, aku pengacara dll)
  • Jabatan kita (saya ketua, saya presiden)
  • Penghasilan kita (saya jutawan, saya kere)
  • Peran kita (saya ibu, saya istri, saya anak tertua dari 5 saudara/i)
  • Perilaku kita (pemabuk, penjudi dll)
  • Kepunyaan kita (aku pemilik salon)
  • Metafora (aku ini orang rendahan)
  • Feedback (aku tidak layak, aku istimewa)
  • Keyakinan (Muslim, Kristen)
  • Penampilan kita (aku cantik, aku buruk rupa)
  • Prestasi kita (aku ratu kecantikan)
  • dll.
Tapi tahukah kita bahwa penggambaran seperti itu tidaklah lengkap, tidak komprehensip dan tidak menggambarkan siapa kita sesungguhnya. Karena kalau tindakan kita tidak konsisten dengan apa yang kita yakini, akan berpotensi mengalami apa yang disebut “Krisis Identitas”.Ketika krisis ini melanda, mereka segera kehilangan orientasi, mempertanyakan keyakinan keyakinan mereka yang sebelumnya. Seluruh dunia mereka jungkir balik, dan mereka mengalami ketakutan luar biasa terhadap kepedihan. Itulah yang terjadi pada para remaja kita yang mengalami krisis identitas. Agar diterima dikelompoknya mereka bersedia melakukan apa saja, termasuk narkoba dsb. Itulah pula yang terjadi pada demikian banyak orang yang mengalami “Krisis paruh baya”. Seringkali mereka ini mengidentifikasikan diri sebagai masih muda, dan ada stimulant lingkungan tertentu-genap mencapai usia tertentu, komentar dari teman-teman, rambut mulai beruban-yang membuat mereka ketakutan terhadap usia tua mereka itu dan identitas baru yang kurang menarik, yang dikaitkan dengan hal itu. Demikianlah dalam upaya untuk memelihara identitas mereka, mereka melakukan berbagai hal untuk membuktikan diri masih muda: mengubah gaya rambut mereka, mengubah penampilan mereka, bahkan sampai menceraikan pasangan mereka, mereka berganti pekerjaan dsb.

Seandainya orang orang ini mempunyai pemahaman yang mantap tentang tentang identitasnya yang sesungguhnya, akankah mereka mengalami krisis tersebut? Saya rasa tidak. Mempunyai identitas yang secara spesifik dikaitkan entah dengan usia anda, atau penampilan anda atau apapun yang sifatnya sementara, tentu akan membuat anda rentan terhadap kepedihan, sebab semuanya itu pasti berubah. Kalau kita punya kesadaran yang lebih luas tentang siapa kita, identitas kita tidak pernah terancam.

Coba bandingkan dengan apa yang dikatakan oleh Imam Asy Syahid hasan Al Bana ketika di wawancarai oleh seorang wartawan inggris yang meminta agar beliau menjelaskan siapa dirinya, beliau menjawab:
“Aku adalah pengembara yang mencari hakikat, manusia yang mencari makna kemanusiaan ditengah masyarakat, dan warga Negara yang menginginkan agar umatnya mendapatkan kemuliaan, kemerdekaan dan kesetabilan dan kehidupan yang baik dalam naungan islam yang hanif. Aku adalah lelaki bebas yang telah mengetahui rahasia keberadaannya, kemudian berseru” Sesungguhnya shalatku, ibadahku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam yang tiada sekutu baginya. Dengan itulah aku diperintah dan aku termasuk orang orang yang berserah diri. Inilah aku, lantas kamu siapa?"

MENGENAL KONSEP DIRI
Mengenal konsep diri merupakan jaln yang paling efektif untuk mengetahui siapakah diri kita. Kebanyakan orang tidak mengenal dirinya secara luas dan mendalam. Karena konsep diri itu akan menggambarkan :
  • Keyakinan (believe sistemnya)
  • Potensi dirinya
  • Imajinasi tentang potensi dirinya
  • Tujuan hidupnya dimasa yang akan datang
  • Efektivitas dan efisiensi system informasi antara pribadi dan lingkungannya.
Ada beberapa model untuk mengenal konsep diri, diantaranya dengan inventarisasi data isian pribadi (IDP), maka kita akan menemukan siapa sebenarnya diri kita dan kita ingin menjadi bagaimana untuk hidup kita? Yang perlu anda ketahui adalah, contohnya seperti:
  • Peristiwa “luar biasa” apakah yang telah terjadi pada 3 tahun terakhir, baik peristiwa yang kita sukai atau yang tidak kita sukai.
  • Bagaiman respon anda sehubungan dengan peristiwa pada nomor 1 diatas.
  • Apakah yang anda pelajari dari peristiwa tersebut?
  • Keputusan penting apakah yang anda ambil dalam 3 tahun terakhir?
  • Kelemahan apakah yang anda miliki dan anda merasa hal itu harus dihilangkan?
  • Kekuatan apakah dalam diri anda yang masih memrlukan pengembangan dan peningkatan?
  • Apakah tujuan anda yang sebenarnya dalam hidup anda, untuk visi dunia akhirat, terminal destination?
  • Apakah yang akan anda lakukan bila punya waktu luang?
  • Apakah yang anda sukai untuk dikenang orang tentang anda sesudah meninggal kelak?
  • ungkapkanlah: siapakah diri anda dan ingin menjadi orang yang bagaimanakah anda?

Di tulis oleh :
Ibu Eliyati Bahri

Tidak ada komentar: